Mancini Wajib Menang Lawan Polandia – Misi berat dipikul Roberto Mancini bersama-sama Italia. Pelatih berusia 53 tahun itu musti bisa kembalikan reputasi, kecintaan, serta kebanggaan fans pada Gli Azzurri.
Kekecewaan demikian dirasakan semua publik Italia sehabis kubu kesayangannya tidak sukses melesat ke Piala Dunia 2018. Maklum, buat pertama kali sejak 1958, NegeriPizza tak ikut serta di persaingan sepak bola terbesar sejagat itu. Oleh karena itu, penunjukan Mancini dikehendaki bisa menghidupkan Italia dari keterpurukan.
Persoalannya, rapor Mancini bersama-sama Italia kala tiga kompetisi percobaan teranyar tidak terlampau bagus. Tercatat Mancini baru persembahkan satu ke – menangan, ialah 2-1 atas Arab Saudi (29/5). Tengah dua kompetisi yg beda Italia tumbang 1-3 dari Prancis (2/6) dan ditahan 1-1 oleh Belanda (5/6).
Perihal itu jelas bikin Mancini musti mengerjakan perbaikan semua kekurangan pasukan nya, terutama waktu meng hadapi Polandia di ajang UEFA Nations League di Stadion Renato Dall’Ara, pagi hari kedepannya. Lebih duel kandang itu bisa di pandang kompetisi beradu pertamanya bersama-sama Italia.
Dari sisi statistik, Italia memang unggul sebab mengemas dua kemenangan dari tiga pertemuan terakhir kontra Polandia. Namun, urutan pertahanan diperlukan dibenahi sebab kubu tamu bisa buat tiga gol. Itu berarti Mancini musti berpacu dengan waktu mengingat situasi kubu telah banyak berganti.
Seperti ditemui, penjaga gawang veteran, Gianluigi Buffon, udah pensiun, namun kehilangan pemain punyai pengalaman tak bikin pelatih berusia 53 tahun itu risau. Mancini jadi mau bangun Italia saat baru dengan bermaterikan pemain muda.
Sisa juru kiat Inter Milan, Manchester City, Gala – tarasay, dan Zenit St Peters burg itu rupanya terkesan atas kiprah kubu Italia U-21 yg hingga semi final UEFA U-21 Championship 2017. Begitu juga dengan kemajuan di Piala Dunia FIFA U-20 2017 yg menduduki tempat ke-3. Biar kemampuan mereka lebih berkembang, Mancini mengharapkan sejumlah pelatih di Seri A berikan kesempatan pada pemain muda buat kerapkali dimainkan.
Ini biar proses perubahan bisa senantiasa berjalan. Berubah menjadi bukti tak sekedar berucap, Mancini akan memutus – kan mengikutsertakan sejumlah pemain muda atau anyar di dalam team Italia kala ikuti UEFA Nations League.
Mereka yaitu Gianluigi Donnarumma, Nicolo Zaniolo, Alessio Cragno, Manuel Lazzari, Emerson Palmieri, Nicolo Barella, dan Marco Benassi. Walaupun itu, Mancini akan juga tak melupakan muka lama. Bekas penyerang Sampdoria itu tetap membawa pemain punyai pengalaman, seperti Giorginio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Mario Balotelli.
“Pada moment bersejarah ini, tak ada pemain Italia yg bermain terus-terusan. Sebab itu, kami menyerta kan sejumlah pemain muda sampai semua anggota kubu kenal dengan baik. Demikian jarang lihat mereka tampil reguler bersama-sama club. Itu pemicunya, saya membawa mereka ke team, ” ujar pelatih yg akrab di panggil Mancio itu dilansir afp.
Dukungan pada program kerja Mancini juga datang dari Donnarumma. Dia memberikan team Italia kini memang dipenuhi sejumlah pemain muda. Namun, penjaga gawang AC Milan itu yakin Gli Azzurrimampu bicara banyak di hari besok. Donnarumma sukai dengan juga gaya kepelatihan Mancini yg dinilai serius, namun tak kaku sampai bikin sejumlah pemain merasa nyaman.
Teranyar, Mancini melakukan peningkatan dengan memutar musik waktu sesion latihan berjalan. “Kami yaitu kubu yg hebat, kubu demikian muda. Kami demikian terpacu buat membawa kubu kembali lagi level mestinya. Itu yaitu pekerjaan utama kami, ” kata Donnarumma.
Sebentar di team lawan, motivasi Polandia juga tak kalah tingginya. Pasukan Jerzy Brzeczek itu datang ke Italia dengan semangat baru sehabis terdepak di set penyisihan kelompok Piala Dunia 2018. Menurut penyerang Robert Lewandowski, mutu Polandia tetap terbangun sampai siap ambil kemenangan di Stadion Renato Dall’Ara.
“Di atas semua, kami mau beri apabila sehabis kurang sukses di Piala Dunia 2018, kami masih kubu solid. Kami bakal berjuang buat memperoleh kemenangan, ” ujarnya.