Perajin Gamelan Yang Masih Eksis – Usaha pembuatan alat gamelan sampai waktu ini masihlah jalan di Ponorogo. Diantaranya Mbah Kusnan (68) warga Kelurahan Paju, ini mengakui konsumen gamelan bikinannya masihlah senantiasa ada sampai waktu ini.
Mbah Kusnan buka usaha pembuatan gamelan sejak mulai th. 1963. Bahkan juga gamelan hasil produksi Mbah Kusnan kerapkali di kirim ke Malaysia. ” Satu seperangkat gamelan dari besi harga nya Rp 800 ribu. Seandainya dari kuningan harga nya Rp 200 juta, ” papar papa dua orang anak ini selagi didapati detikcom di kediamannya, Jumat (9/3/2018) .
Menurut dia, usaha yang digelutinya sejak mulai kelas 2 SMP sampai waktu ini jadi berlangganan beraneka daerah. Sebab, Mbah Kusnan terus menjaga mutu gamelan yang diproduksinya.
” Saya tak mau jual lebih murah dengan kurangi bahan. Tambah baik seandainya tdk mempunyai duwit ya jangan sampai beli ke saya, ” papar dia.
Tempat tinggalnya yang ada 1 Km dari arah selatan Alun-Alun Ponorogo atau pas di bagian Jalan Ponorogo-Pacitan bikin bengkel kerajinan punya Mbah Kusnan gampang diketemukan. Dengan 15 orang karyawan di tempat tinggalnya, dalam 1bulan ia sanggup membuahkan seperangkat gamelan mutu bagus.
” Seandainya dahulu saya untuk semua. Saat ini ada pembagian pekerjaan, jadi lebih cepat pengerjaannya, ” tambah Kusnan.
Bahan pembuatan gamelan, lanjut Mbah Kusnan, saat ini juga lebih gampang ketimbang dahulu. Seandainya dahulu memanfaatkan drum sisa, saat ini dapat segera memanfaatkan besi atau kuningan serta dapat dipesan dari penjual.
Satu feature gamelan, terbagi dalam feature gong, kenong, kethuk, bonang, gambang, rebab, barung, slenthem, saron, glenjer, pekeng, gempul, kendang, siter serta demung. Rata-rata difungsikan selagi karawitan ataupun acara kebudayaan tradisionil yang lain.
” Dahulu tiga bln. sekali saja belum pula semestinya laris, saat ini 1bulan sekali sedikitnya, ada yang laris, ” papar kakek lima orang cucu ini.
Bahkan juga Mbah Kusnan di kenal warga lebih kurang menjadi pencetus Kelurahan Paju jadi sentra pembuatan gamelan di Ponorogo. ” Dahulu awalannya saya memperkerjakan karyawan ya tetangga sini, selanjutnya mereka bikin usaha sendiri. Pada akhirnya disini jadi sentra pembuatan gamelan, ” pungkas dia.