Tahun 2024 Bappenas Sudah Targertkan Pindah Ibu Kota

Tahun 2024 Bappenas Sudah Targertkan Pindah Ibu Kota – Menteri Rencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Tubuh Rencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro meramalkan kegiatan geser ke ibu kota baru dari DKI Jakarta dikerjakan pada 2024 sesudah pembangunan infrastruktur basic selesai.

Bambang menjelaskan jika pembangunan infrastruktur basic serta sarana pemerintahan, perumahan sampai keperluan komersial ditangani dalam kurun waktu 2022 sampai 2024.

“Harapannya, sekurang-kurangnya 2024 telah mulai ada kegiatan perpindahan. Apa semuanya atau beberapa dari Jakarta ke ibu kota baru,” kata Bambang di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/5).

Sampai sekarang ini pemerintah belum pilih daerah mana yang bisa menjadi tempat ibu kota baru menukar DKI Jakarta. Bambang menjelaskan jika pemerintah membidik pada tahun ini tempat ibu kota baru dapat selekasnya dipastikan.

“2019 semua analisis usai serta ada ketetapan,” katanya.

Bambang menyebutkan sesudah akan memutuskan tempat, pemerintah langsung konsultasi dengan DPR untuk menyetujui produk hukum dalam pembangunan ibu kota baru itu. Menurut dia, produk hukum ini dapat berbentuk undang-undang baru atau membuat revisi ketentuan yang telah ada.

Ketentuan yang disebut ialah Undang-Undang Nomer 29 Tahun 2007 mengenai Pemerintahan Propinsi Wilayah Spesial Ibukota Jakarta jadi Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tentu saja disediakan koreksi undang-undang serta akan diulas apa koreksi DKI barusan atau undang-undang baru, 2019 sampai awal 2020,” katanya.

Bambang meneruskan selama tahun 2020 pemerintah mulai mempersiapkan tanah di tempat ibu kota baru. Dia menyebutkan Kementerian Agraria serta Tata Ruangan (ATR)/Tubuh Pertanahan Nasional (BPN) akan pastikan status tanah di daerah ibu kota baru itu.

“2020 tuntaskan tata ruangan. Jika awalnya HGU, karena itu harus dirubah jadi daerah perkotaan barusan,” katanya.

Bambang menyebutkan sekarang ini pihaknya telah
mempunyai design pembangunan ibu kota baru. Meski begitu, dia menjelaskan design itu selalu diperbaiki. Dalam design itu nantin ada lokasi pokok pusat pemerintahan.

“Sekurang-kurangnya untuk mulai bisa mengalihkan pusat pemerintahan ada beberapa langkah. Ada yang pindahnya sekaligus juga seperti di Putrajaya atau setahap seperti Sejong,” tutur Bambang.

h IBU