Bersitegang Dengan Iran, AS Kerahkan Pesawat Siluman F-22 Ke Qatar – Militer Amerika Serikat mengerahkan jet-jet tempur siluman F-22 Raptor ke Qatar untuk kali pertamanya. Mobilisasi ini dikerjakan untuk menguatkan pasukan AS di lokasi Teluk ditengah-tengah kemelut dengan Iran.
Komando Militer Pusat Angkatan Udara AS mengatakan dalam satu pernyataan seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (29/6/2019), pesawat-pesawat siluman F-22 Raptor itu dikerahkan untuk “bela pasukan serta kebutuhan Amerika.” Tidak disebut dengan detil berapakah jumlahnya pesawat siluman yang dikerahkan.
Satu photo yang dikeluarkan militer AS tunjukkan lima jet F-22 Raptor terbang di atas Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Mobilisasi pesawat-pesawat berteknologi tinggi ini dikerjakan ditengah-tengah kemelut di antara Teheran serta Washington sesudah Presiden AS Donald Trump dengan sepihak mengatakan mundur dari persetujuan nuklir dengan Iran tahun 2015, serta mengaplikasikan kembali sanksi-sanksi pada negara republik Islam itu.
Kemelut juga semakin meruncing minggu lalu saat Iran tembak jatuh satu drone militer AS di atas perairan Teluk yang peka, mengejar rangkaian serangan pada kapal-kapal tanker minyak. Washington menuding Teheran mendalangi beberapa serangan kapal tanker itu. Tetapi pemerintah Iran menyanggah keras dakwaan itu.
Pada Senin (24/6) waktu ditempat, Trump tanda-tangani perintah eksekutif untuk menetapkan sanksi-sanksi baru pada Iran. Langkah ini jadi usaha AS untuk tingkatkan desakan sesudah Iran tembak jatuh drone militer AS.
Pemerintahan Trump dengan spesial membidik Ayatollah Ali Khamenei jadi pemimpin paling tinggi Iran serta beberapa petinggi senior Iran. Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin, memberikan tambahan jika Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Javad Zarif, dijatuhi sangsi.
Trump menyebutkan sanksi-sanksi itu adalah sisi dari tanggapan pada tindakan Iran tembak jatuh drone militer AS di perairan Selat Hormuz. AS bersikukuh mengatakan drone itu mengudara di daerah internasional waktu ditembak jatuh, minggu kemarin. Tetapi Iran mengaku drone AS sudah melanggar daerah udaranya.
Sanksi-sanksi paling baru AS itu mempunyai tujuan untuk batasi akses pemimpin Iran pada beberapa sumber finansial, menghambat pemimpin serta petinggi senior Iran untuk menggunakan skema finansial AS atau terhubung asset apa pun yang berada di daerah AS.