Kluivert Jadikan Ronaldo dan De Rossi Sebagai Inspirasi

Kluivert Jadikan Ronaldo dan De Rossi Sebagai Inspirasi – Justin Kluivert miliki dua figur terpenting dalam karirnya selama ini di AS Roma, Cristiano Ronaldo serta Daniele De Rossi. Mengapa mereka diambil?

Pemain 19 tahun ini barusan diambil Roma dari Ajax Amsterdam musim panas lantas di harga 17,25 juta euro. Justin dikatakan sebagai salah satunya bocah spesial di Eropa serta diinginkan dapat memperdalam permainan bersama dengan I Lupi.

Lumrah saja mengingat pemain 18 tahun itu membuat 10 gol dan lima assist untuk Ajax di Liga Belanda. Justin diinginkan dapat tampil lebih oke kembali disana.

Tetapi, berkarier di Italia tidak segampang mengubah telapak tangan. Sampai sekarang ini, pemain bernomor punggung 34 itu baru dimainkan 4x menjadi starter serta lima yang lain jadi alternatif. Ia juga baru membuat satu gol serta satu assist di Italia selama ini.

Bukti yang ada tidak membuat anak Patrick Kluivert itu terasa frustrasi. Karena Justin mengakui selalu belajar serta mencari pengalaman di liga seketat Serie A. Ia juga jadikan Ronaldo serta De Rossi menjadi inspirasinya.
‘
“Saya begitu bahagia. Saya nikmati pengalaman ini sehari-hari. Liga ini benar-benar sangat susah, tetapi itu membuat Anda jadi pemain yang lebih baik. Bapak saya (Patrick) yang menjelaskan itu,” tutur Justin.

“Tidak disangsikan kembali jika bapak ialah contoh saya saat tumbuh besar. Tetapi, saya ikut di inspirasi oleh Cristiano Ronaldo, yang hidup untuk sepakbola serta berolahraga. Bapak menjelaskan pertandingan di sini tinggi sekali, tetapi saya dapat belajar banyak dari beberapa juara di scuad ini,” sambungnya.

“Eusebio Di Francesco? Ia memberi saya beberapa hal. Ia seseorang pelatih prima yang manakah saya belajar beberapa hal darinya. Ia merekomendasikan saya untuk manfaatkan kecepatan. Saya mesti mengeksploitasi hal itu waktu menyerang.”

“Daniele De Rossi sangat terpenting. Saat saya hadir ia masih tetap berlibur tetapi dia meluangkan diri kirim pesan untuk menyongsong. Itu berikan motivasi saya. Ia fantastis di serta luar lapangan, dan begitu bangga dapat bermain dengannya. Ia ikut berbahasa Inggris dengan begitu baik, jadi saya banyak bicara dengannya. Bahasa Italia memang susah, tetapi saya pikir dapat menguasainya satu bulan kembali,” demikian Justin.