Mahasiswi Universitas Jember Jadi Korban Pelecehan, Seorang Dosen Diskorsing – Dikira lakukan pelecehan seksual pada salah seseorang mahasiswinya, dosen jurusan Sastra Inggris Fakultas Pengetahuan Budaya (FIB) Kampus Jember (Unej) mendapat sangsi skorsing. Sangsi diberi selesai pihak FIB lakukan pelacakan pada laporan perkiraan pelecehan itu.
” Pembebasan pekerjaan jadi dosen kita kasih mulai sejak 27 Agustus 2018 waktu lalu. Ini adalah bentuk sangsi yg kita kasih pada aktor, ” kata ketua Program Studi Sastra Inggris FIB Unej Dra. Supiastutik, M. Pd, Jumat (26/4/2019)
Supiastutik malas sebutkan ciri-ciri mahasiswi yg dikira jadi korban pelecehan itu. Demikian pula berkaitan ciri-ciri sang dosen. Tapi dari pelacakan wartawan, didapati jika dosen itu berinisial HSN. Supiastutik lantas tidak menolak ciri-ciri dosen yg dijelaskan wartawan.
Berkaitan si mahasiswi, menurut Supiastutik waktu ini udah lulus. Tapi saat laporan masuk padanya, mahasiswi itu tetap menekuni pekerjaan skripsi.
Diberi pertanyaan berkaitan urutan perkiraan pelecehan, Supiastutik – malas memberikan info. Ia sanggah ada berbagai hal yang perlu jadi pertimbangan. Ditambah lagi hal semacam itu udah tersangkut hasil Berkas Acara Pengecekan (BAP) internal.
” Maaf, sebab udah masuk ke materi BAP, saya tidak dapat memberikan info. Saya cuma dapat memberikan jika laporan udah kita tindaklanjuti. Buat internal, kita udah memberi sangsi skorsing. Buat status yg mengenai jadi ASN (Pegawai Sipil Negara) , kita tetap tunggu ketentuan Menristekdikti, ” jelas Supiastutik.
Ia mengatakan, sangsi skorsing diberi selesai pihaknya memohon info beberapa orang. Tidak hanya pada korban serta aktor, beberapa orang yg dapat jadikan saksi juga di panggil serta diklarifikasi.
” Berikut yg membuat prosedurnya berkesan lambat. Sebab kita mesti benar-benar hati – hati. Resikonya ke banyak pihak. Tidak hanya ke korban serta aktor, ke keluarga mereka. Terkecuali itu institusi kami terserang resikonya. Jadi memang seharusnya benar-benar hati – hati, ” kata Supiastutik.
Yang pasti, lanjut wanita ini, hasil dari pengecekan yg dilaksanakan, tanda-tanda pelecehan seksual itu memang benar ada. Beberapa bukti memang ke arah sana. .
” Yang pasti sangsi skorsing kita kasih supaya tidak ada korban lain. Ini adalah perbuatan mencegahan kita, ” tuturnya.
Sesaat salah seseorang mahasiswi FIB Unej yg sukses dijumpai mengatakan udah dengar perkara perkiraan pelecehan seksual dosen ke mahasiswi itu. Menurutnya pelecehan itu berhubungan dengan nilai yg bakal diserahkan kepada korban.